Jumat, Agustus 22, 2014

PANTAI TANJUNG LESUNG, INDAHNYA TAK ADA DUANYA



Dari kecil  aku memang sangat menyukai pantai. Menurutku pantai itu tempat bermain dan jalan-jalan yang sangat menyenangkan. Dan kebetulan aku memang dilahirkan di desa yang tak begitu jauh dari pantai. Hanya beberapa kilometer saja dari rumah, aku sudah bisa sampai di bibir pantai. Bermain di pantai itu, sangat seru! Aku bisa berteriak sepuasku tanpa seorangpun merasa terganggu. Pantai itu juga seolah selalu mau mendengar cerita hatiku, tanpa pernah ingin membaginya ke siapapun yang datang juga ke pantai itu. Karena itulah aku sering merindukan pantai.
Dan kali ini aku akan menceritakan satu pantai yang aku kunjungi tahun 2011 lalu. Sudah lama sih, tapi kesan keindahan tentang pantai ini rasanya tak akan pernah terlupa. Bahkan aku ingin kembali ke sana lagi. Bagaimana tidak, pantai yang bernama Tanjung Lesung ini, sangat menarik, atau eksotik orang menyebutnya.
Sejak tinggal di Jakarta, aku belum pernah menemukan pantai yang benar-benar menawan. Karena itulah, begitu aku membaca artikel tentang pantai ini yang sangat menarik, aku mengajak teman-temanku untuk pergi ke sana. Kami pergi berempat pada hari Minggu, sekitar pukul empat pagi. Walaupun pagi buta, tapi demi sebuah petualangan menemukan pantai yang elok, kami berempat tetap semangat.
Tanjung Lesung terletak di Pandeglang, Banten. Memang cukup jauh dari Jakarta. Karena itulah kami berangkat pagi-pagi sekali agar tidak kemalaman sampai di Jakarta lagi. Kami juga membawa perbekalan yang cukup banyak. Bahkan kami membawa kompor gas kecil beserta bahan makanan mentah. Walaupun belum yakin dengan keadaan di sana, apakah mungkin untuk memasak ataukah tidak.
Setelah sempat kesasar dan bingung arah beberapa kali, akhirnya kami sampai juga di Pantai Tanjung Lesung. Dan ternyata, pantainya memang bagus luar biasa. Tak perlu jauh-jauh sampai ke negeri orang mencari pantai yang eksklusif, cukup di negeri kita sendiri saja. Mobil yang kami bawa pun bisa diparkir di tepi pantai, sehingga kami tak perlu jauh berjalan untuk mencapai pantai. Dan yang paling mengasyikkan, pantai ini masih sepi, bersih, belum banyak pengunjung.

 
Kami langsung berganti pakaian kostum pantai, dan jalan-jalan menuju pantai yang sangat landai. Kami bisa berendam dan bermain air sepuasnya. Di pantainya juga banyak bebatuan yang menambah keindahan pantai tersebut. Tapi tetap harus berhati-hati karena bisa terpeleset. Kami juga sempat berfoto dan duduk-duduk di batu itu. Sangat menarik bukan? 






 
Tiba saat makan siang, kami berpindah ke sisi pantai yang lebih jauh dan sepi. Dan akhirnya keinginanku dan teman-teman untuk memasak di tepi pantai pun tercapai. Kami mendapat lokasi yang aman dan jauh dari beberapa warung yang ada disana. Oiya, di pantai yang kami kunjungi ini, memang hanya sedikit warung yang ada. Jadi memang sangat tepat jika kami membawa perbekalan sendiri. Sayangnya saat itu aku belum mengenal Liang Teh Cap Panda. Dan aku baru mencobanya sekitar setahun yang lalu. Kalau saja sudah mencoba, pasti itu jadi salah satu perbekalanku, karena rasa dan aromanya sangat cocok untuk dinikmati di tepi pantai yang panas. Bisa mendinginkan suasana yang panas terik. Coba saja buka dan baca selengkapnya di https://www.facebook.com/pages/LIANG-TEH-CAP-PANDA/111417062230706 (Facebook Liang Teh Cap Panda) . Sekali coba, aku langsung menyukainya, apalagi aku memang penikmat teh. Dan teh yang satu ini bukan cuma penghilang haus, tapi juga meredakan panas dalam.








 
Selepas makan siang, kami berempat masih sempat jalan-jalan menyusuri sisi pantai yang lain lagi. Hutan-hutan di tepinya juga sangat indah, melengkapi keindahan luar biasa Pantai Tanjung Lesung. Sekitar pukul empat sore, barulah kami berkemas-kemas pulang. Tentu saja setelah mandi di pemandian yang telah disediakan di sana. Perjalanan kami memang cukup jauh dan melelahkan, tapi sudah pasti sangat berkesan dan takkan terlupakan. Buat teman-teman yang ingin berwisata ke pantai dan tak ingin menyesal setelah mengunjunginya, jangan lupa ke Pantai Tanjung Lesung ya! Dan jangan lupa membawa Liang Teh Cap Panda. Sekali coba pasti mau lagi dan lagi, sama seperti saat mengunjungi Tanjung Lesung, sekali mengunjungi, pasti ingin mengulang lagi.

Rabu, Agustus 06, 2014

LEBARAN 2014

Lebaran kali ini aku mudik barengan teman-temanku berlima. Walau melelahkan tapi juga menyenangkan. 36 jam untuk perjalanan mudiknya. Sedangkan perjalanan normal seharusnya hanya 10-12 jam saja dari Jakarta menuju Purworejo. Woow.. 3 kali lipat ya. Yang paling lama adalah macet di Brebes, di jalan yang sisi kanan kirinya itu kali. 8 jam kami berada di situ dalam keadaan diam tak bergerak sama sekali. Mobilnya loh yang nggak bergerak. Kalau penumpangnya ya kelayapan kemana-mana.. hehehe... Malah temanku sempat ngobrol dengan beberapa pemudik lain, dia menanyakan mereka berangkat kapan. Kalau mereka berangkat duluan, senang tuh temenku, karena merasa lebih beruntung.
Setelah 36 jam, kami pun sampai di kampung halaman, Purworejo tercinta. Tentu saja kami sudah ketinggalan sholat Ied, karena kami baru tiba di Purworejo pada Lebaran pertama, sore hari. Yaah.. mau gimana lagi, yang penting masih bisa sungkem orang tua dan silaturahmi ke saudara-saudara di sana.
Hari Lebaran ke-4, aku dan teman-teman sudah meluncur lagi menuju Jakarta. Tapi kami singgah dulu di Banyumas rumah paman dan bibiku. Karena disana tempatnya asik, jadinya kami menginap dulu semalam, dan paginya baru melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Kali ini hanya memakan waktu kurang lebih 24 jam. Itupun ada istirahat sekitar 5 jam di tengah perjalanan. Masih mendinganlah, dibanding perjalanan mudik kami yang 36 jam itu. Banyak kesan dan cerita di sepanjang perjalanan, ada yang menyenangkan ada jg yang menyebalkan. Pengalaman mudik yang seru! Tapi tidak mungkin aku tulis semuanya di sini, karena terlalu banyak dan aku belum punya waktu yang cukup. Sekian dulu cerita mudikku :)

Kamis, Juni 23, 2011

DAN KAUPUN MENGHILANG

DKM (Dan Kaupun Menghilang)


saat bayangmu semakin menghilang

ada setangkup rindu ku pendam

yg takkan pernah bisa terucapkan padamu


sungguh ku rindu pada dirimu

ingin mengulang masa yg lalu

walau kau telah pergi dariku menjauh


dan kau pun menghilang

tinggalkan resah untukku

dan kau pun menghilang

aku terdiam


semakin jauh aku tertinggal

semakin dalam aku terjatuh

merindukan hangat yg menyentuh darimu


Ini adalah lirik lagunya Rasa. Aku baru aja menemukannya lagi.... Buat aku sangat berkesan. Aku suka lagu ini waktu aku terakhir2 kos di Bogor... dan kebetulan bapak kosku juga suka banget lagu ini. Ada satu hal yg kami perdebatkan... penyanyinya perempuan ato laki-laki. Menurutku laki2, menurut dia perempuan... karena kami sama2 belum pernah liat klipnya.. Dan kebetulan pas aku bareng dia jalan2 ke Bandung, pas banget ada depan toko kaset. Lalu kami taruhan heheee....Trus bertanyalah ke pelayan toko.. sambil liat kasetnya.. dan ternyata bener laki-laki... Tapi nggak beli... karena kami hanya suka 1 lagu dalam kaset itu.

Setiap ada waktu senggang di kos pasti aku sm dia sering nyanyiin lagu itu pake gitar... Sampe sekarang bahkan aku masih menyimpan selembar kertas yg sudah usang... dan di situ tertulis teks lagu Rasa... beserta kunci gitarnya...

Dan setelah bertahun tahun lamanya tak mendengar lagu ini.. ternyata aku masih sangat menyukainya.. Sekedar kenangan.. atau.. memang sedang sesuai dengan keadaan saat ini. Entahlah..... :)



Senin, Juni 13, 2011

Tentang Dia (sahabatku)

Aku pernah bercerita padanya ttg banyak hal…

Yang kurasakan…

Yang kuinginkan

Yang kuharapkan..

Yg kudapatkan,

Dan yg tak dpt kuraih…

Ttg indahnya hidup dengan banyak teman…

Banyak cinta,

Banyak kelucuan…

Dan kenangan yg tak terlupakan

Dia… adalah teman lama…

Entah kenapa waktu mempertemukanku dengannya

Dan dia datang, saat aku kehilangan,

Saat aku bosan…

Saat aku enggan,..berteman dengan kepalsuan

Dan dia,

Membuatku tertawa…

Membuatku bahagia…

Melupakan apa yg pernah membuat luka

Menghilangkan pedih yg terasa….

Walau dia, juga pernah

Membuatku marah….

Membuatku menangis….

Tapi tak pernah bisa, aku membencinya

Atau menghilangkan dia dari hari-hariku

Tapi yg terjadi kini…

Kenapa begitu menyakitkan hati…

Walau aku tak pernah ingin, dia pergi…….